Budi Soetjipto berpendapat, word of mouth (WOM) adalah cara terbaik dan termudahbagi sebuah brand untuk promosi. Murah dan cukup efektif. “WOM mampu memberikanefek besar, baik bagi citra produk atau peningkatan penjualan,” ujar pengamat marketingdari Universitas Indonesia.
WOM sekarang lebih banyak digerakkan oleh kemampuan teknologi informasi sepertiFacebook dan Twitter. Inilah salah satu langkah tepat yang dilakukan oleh produk WRP.WRP cerdas dalam membangun kedekatan antara produk dan konsumen. “WRP melaluisocial networknya ingin mencoba membangun komunitas. Saya lihat ini sebagaikekuataan WRP. Tak heran WRP jadi buah bibir,” kata Budi menambahkan.
Langkah yang diambil WRP untuk tidak beriklan di radio dan media cetak dimaklumiBudi. Menurutnya, WRP telah berhasil membangun karakter produk. Selain untukmeminimkan pengeluaran beriklan, keputusan WRP tak menggunakan radio dan cetakkarena WRP telah menjadi brand top of mind. Biasanya brand yang top of mind tak perlulagi beriklan, justru lebih banyak dengan aktivitas lainnya.
Above the line (ATL) hanya momentum untuk menciptakan bola salju bagi sebuah merek.Ketika sudah besar dan sukses menjadi brand besar apalagi top of mind, perusahaanakan mencari cara lain untuk memantapkan posisi brand tersebut.
Keberhasilan WRP menjadi buah bibir beberapa tahun terakhir ini tak terlepas darikesadaran wanita yang mulai meningkat akan kesehatan dan bentuk tubuh. Dulu, jarangwanita yang aware akan penampilan, tepatnya bentuk tubuh. Maka tak heran, produk-produk kecantikan, kesehatan, dan sejenisnya menjadi produk yang semakin melejitbeberapa belakangan ini.
Aktivitas BTL WRP juga mesti digarap lebih detail dan cermat lagi. Bagi Budi, WRP harusbisa menentukan potisioning produk sehingga aktivitas BTL bisa tepat sasaran. Siapasaja segmennnya, berapa usianya, segmen atas atau menengah, semuanya harus dirincisecara jelas. Kalau produk kecantikan lebih banyak menyelenggarakan konteskecantikan, WRP juga harus lebih cerdas membuat aktivitas yang lebih mengena. Kalautoh bekerja sama dengan fitness club, harus dilihat fitness club semacam apa, middleatau high segmen. “Adanya Brand Advisor salah satu langkah efektif agar WRP bisamengkomunikasikan pesan (informasi,promosi, dan jualan) secara langsung. Direct selling memang cocok buat produk sejenis WRP,” jelasnya.
Bukan berarti WRP bisa bernafas lega. Dalam pandangannya, WRP harus bisamenciptakan strategi yang jelas. Mulai dari positioning produk dan ceruk pasar. Kenapa?Karena banyak produk sejenis yang sama bagus dan kuatnya. Kehebatan WRP karenakonsep beriklan yang sangat baik dan tepat sasaran, sehingga audience berhasildisugesti. Kalau hanya mengandalkan “Solusi Efektif untuk Diet”, semua brand jugamengusung tagline yang hampir sama. (EVA-SWA)
0 komentar:
Posting Komentar